Sengkang, Wajo –WartaSimpul.com. Citra Kabupaten Wajo sebagai “Kota Santri” kini tengah diuji dengan maraknya praktik prostitusi terselubung yang memanfaatkan fasilitas penginapan seperti homestay dan rumah kos di wilayah Sengkang. Fenomena ini menjadi perhatian serius dan Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Pemerintah Daerah Wajo serta aparat terkait untuk segera ditangani.
Berdasarkan penelusuran tim media di lapangan, modus operandi yang digunakan para pelaku cukup rapi. Banyak perempuan yang diduga menjajakan diri secara daring melalui aplikasi percakapan populer, salah satunya Michat. Mereka kemudian menggunakan kamar-kamar di rumah kos dan homestay sebagai tempat transaksi dan pertemuan dengan pelanggan. Lokasi-lokasi ini kerap kali luput dari pengawasan ketat, memungkinkan praktik terlarang ini berkembang tanpa terdeteksi.
Meningkatnya aktivitas ini tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga dikhawatirkan akan mengikis nilai-nilai religius dan moral yang selama ini dijunjung tinggi di Kabupaten Wajo. Para tokoh agama dan masyarakat setempat menyuarakan keprihatinan mendalam atas ancaman degradasi moral yang ditimbulkan oleh praktik prostitusi terselubung ini.
Oleh karena itu, desakan agar Pemerintah Kabupaten Wajo, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian, dan dinas terkait, segera mengambil langkah konkret semakin menguat. Penertiban dan pengawasan yang lebih intensif terhadap homestay dan rumah kos, terutama yang dicurigai menjadi sarang praktik ilegal, sangat diharapkan. Tindakan tegas dan berkelanjutan diperlukan untuk membersihkan Wajo dari praktik-praktik yang mencoreng nama baik daerah dan mengembalikan marwah “Kota Santri” yang telah lama melekat.
