Power Point Peserta Seminar SDN 215 Mattampawalie

Uncategorized824 Dilihat

Soppeng-wartasimpulnews.com Sabtu 20 April 2024 Dalam sesi tanya jawab diseminar LPK2S ( Lembaga Pendidikan & Pelatihan Kesejahteraan Sosial ) dengan Narasumber dari lintas Provinsi yaitu Bapak Profesor Dr. Ismail Suardi Wekke,M.a selaku Dosen Pascasarjana IAIN Sorong, di ruang Kantor DPRD Kabupaten Soppeng.

Dalam kesempatan itu Ibu Asmiati, S.Pd. SD sebagai peserta dari SDN 215 Mattampawalie selaku Guru Kelas V ( Lima) Kabupaten Soppeng. Menyajikan data Power Point yang siap dipaparkan.

Menurut Asmiati, Dilatar belakangi dari situasi dan kondisi warga masyarakat setempat, yakni wilayah sekitar desa jampu dan sekitarnya sebagian besar penduduknya ( Orang tua siswa ) bermata pencarian sebagai petani penghasil padi.

Maka kegiatan Maddoja bine ( adat istiadat dalam bahasa bugis) ini sangat perlu dikenalkan kepada siswa siswi kita, dimana kegiatan ” Maddoja Bine ” ini dilaksanakan setiap saat petani padi akan menghadapi musim tanam padi yaitu menabur benih padi. tutur Asmiati.

“Asmiati pun menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan Maddoja Bine ini dipraktikkan disekolah pada mata pelajaran P5 dengan berdasarkan adat istiadat yang biasa dilakukan dirumah”. Sehari sebelum petani menabur benih padi disawahnya Maddoja Bine berasal dari kata Maddoja ( begadang ) dan kata Bine ( benih padi )artinya, bengadang semalaman secara bergantian dalam kelompok keluarga untuk menunggu,i benih yang akan ditabur besok pada media lahan yang sudah disiapkan”.

Lanjut Asmiati, alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan acara Maddoja Bine yaitu ” nasu manu lekku” (ayam masak lengkuas), ” sokko bolong (ketan hitam) dan ” sokko puteh (ketan putih) disimpang pada nampan (baki) lalu didekatkan pada benih padi. Selanjutnya benih tersebut dibacakan doa keselamatan ” Sanro Ase” (orang ahli yang jadi panutan) dengan memohon rahmat kepada Alloh SWT agar kegiatan tersebut di Ridho,i oleh – Nya. Sehingga apa yang diharapkan terlaksana dengan baik.

Saran Ibu Asmiati, agar setiap guru hendaklah mampu memilih dan menggunakan alat peraga dengan baik, agar memudahkan siswa dalam pengumpulan data dan dapat memudahkan siswa untuk menguasai materi pelajaran tersebut.

Dalam pelaksanaan metode diskusi hendaklah guru memotivasi siswa yang kurang aktif agar ikut berpartisipasi. dan kepada ketua kelompok hendaklah dilatih agar dapat melibatkan semua anggota kelompok dengan membagi tugas secara adil dan merata. mengingat institusi pendidikan khusus nya Sekolah Dasar, hendaklah melakukan observasi pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam melaksanakan proses pembelajaran pembelajaran demi tercapainya pendidikan berkualitas yang akhirnya dapat menghasilkan output lulusan siswa yang berkualitas di era modern ini. tutup Asmiati.

Presentasi pemaparan disimak dengan baik oleh narasumber, kesimpulan bapak Prof, Dr. Sukardi weda memberikan tanggapan agar buku ini menjadi sumber inspirasi dan referensi dalam pemajuan Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Soppeng juga menjadi penilaian angka prestasi untuk Guru.

( Nursandi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *