SDN 161 Karya, Bentuk Jati Diri Lewat PJOK

Uncategorized1127 Dilihat

Soppeng-wartasimpulnews.com Generasi penerus bangsa sudah dididik sejak dini untuk tidak terlibat dalam konflik yang bisa merusak kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang disajikan bisa menciptakan suasana belajar yang bersifat menyenangkan dan menarik bagi anak-anak tentunya.

A. Erwin Muchtar S.pd selaku Guru Olahraga SD 161 karya yang berlokasi di Jalan Kemakmuran No 86 Cabengge termasuk komunitas Gugus 13 Lilirilau Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa PJOK merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi murid dengan wahana aktivitas jasmani.

Sementara Huriah S. pd selaku Kepala Sekolah SD 161 Karya, PJOK adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan emosi.

Lanjut Kepsek, Lingkungan belajar diatur seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Dalam paradigma baru, pendidikan olahraga terdapat lebih banyak praktik untuk mengingatkan dan mengajak anak-anak agar selalu merefleksikan nilai-nilai luhur dalam olahraga.

Di samping itu, perlunya guru untuk selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran agar bisa menarik bagi anak-anak. Untuk itu.

Bagaimana strategi, tips, serta hal-hal yang perlu diperhatikan agar guru PJOK ketika mengajar anak SD dapat berjalan dengan baik dan menarik tentunya bagi anak-anak.

Hal yang sangat menarik disampaikan Huriah S,pd. Guru juga harus bisa berlaku adil kepada siswa. Berlaku adil di sini adalah memberikan perlakuan yang sama rata kepada seluruh peserta didik. Anak SD secara umum memiliki sifat yang sangat sensitif. Mereka masih dalam tahapan untuk berlaku bijak kepada sesama.

Jadi bila kita memberikan perlakuan yang kurang adil bagi mereka, maka mereka akan merasa sangat kurang diperhatikan, dan hasilnya adalah anak didik tersebut menjadi malas untuk mengikuti arahan guru.

A. Muchtar S,pd menambahkan bahwa Anak didik kita terutama pada usia SD akan sangat senang sekali apabila mendapatkan penghargaan dari gurunya. Sekecil apa pun bentuk penghargaan kita kepada anak didik kita, pasti akan menambah semangat mereka dalam mengikuti pembelajaran.

( Nursandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *